Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Sosial Anak

Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Sosial Anak, FEETRI. Kepribadian (personality) menunjukan suatu organisasi (susunan) dan sifat-sifat serta aspek-aspek tingkah laku sosial yang saling berhubungan. Di dalam suatu individu, sifat-sifat dan aspek-aspek tingkah laku sosial bersifat psikofisik yang menyebabkan individu bertingkah laku seperti apa adanya dan menunjukan adanya ciri khusus (karakteristik) yang membedakan individu dengan individu lainnya, yang termasuk di dalamnya, sikap, kepercayaan, nilai, dan cita-citanya, pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.

Cara Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak
Cara Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak by shantystory.com

Baca juga : Dampak Game Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa


Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar, tetapi manusia tidak memiliki pola - pola naluri tentang bagaimana ia harus bersikap dalam situasi-situasi tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian sosial anak adalah sebagai berikut :

1. Keluarga

Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama akan dikenal anak. Kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenal berbagai
aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua lazim disebut sosialisasi.

2. Teman sebaya (peer group)

Anak setelah masuk sekolah mulai bergaul dengan teman sebaya dan menjadi anggota dari kelompoknya. Anak mulai mengalihkan perhatian untuk mengembangkan perilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman-teman. Melalui hubungan interpersonal dengan teman sebaya, anak belajar menilai diri sendiri dan kedudukannya dalam kelompok. Anak yang kurang mendapat kasih sayang dan bimbingan keagamaan atau etika dari orang tuanya, biasanya kurang memiliki kemampuan selektif dalam memilih teman dan mudah terpengaruh oleh sifat dan perilaku kelompoknya.

3. Kematangan

Bersosialisasi mememerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, seperti kemampuan berbahasa. Untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

4. Pengaruh pengalaman sosial anak

Faktor pengalaman sosial anak adalah suatu kondisi yang dialami anak sepanjang kehidupannya baik dirumah, sekolah maupun lingkungan pergaulan di luar rumah. Anak yang memiliki pengalaman sosial yang buruk, seperti tidak diperbolehkan main keluar rumah oleh orang tuanya, maka akan berpengaruh bagi proses sosialisasi kepada lingkungan sekitar yang ada di luar rumah. Hal ini, akan menyebabkan anak menjadi tidak tahu dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan di luar rumah.

Pembelajaran anak dapat melalui interaksi sosial baik dengan orang dewasa maupun teman sebaya yang ada dilingkungan nya. Salah satu cara anak belajar adalah dengan cara mengamati, meniru, dan melakukan. Orang dewasa dan teman-teman yang dekat dengan kehidupan anak merupakan objek yang diamati dan ditiru oleh anak. 

Anak dapat belajar cara bersikap, berkomunikasi, berempati, menghargai atau pengetahuan dan keterampilan lainnya. Pendidikan dari orang-orang dewasa yang di sekitar anak, seharusnya peka dan menyadari bahwa orang dewasa sebagai model yang pantas untuk ditiru anak dalam berucap, bersikap, merespon anak dan orang lain.

5. Status sosial ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, tetapi anak akan dipandang dalam konteks yang utuh dalam keluarga, yatu “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.

Perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif anak yang telah ditanamkan oleh keluarga. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarga.

6. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberi warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. 

Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di lembaga pendidikan (sekolah). Peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antar bangsa. 

Etika pergaulan dan pendidikan moral diajarkan secara terprogram dengan tujuan untuk membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

0 Response to "Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Sosial Anak"

Post a Comment