Integritas di Lingkungan Kerja Adalah Pilihan Bukan Kewajiban, Feetri. Profesi merupakan bagian dari pekerjaan namun tidak setiap pekerjaan itu profesi. Seorang profesional adalah orang yang hidup dari profesinya. Mempunyai tujuan dan mengambil manfaat dari setiap pekerjaannya. Penegakkan integritas akan menciptakan gaya hidup dan gaya kerja yang profesional yang dinamis selalu mengikuti etika bisnis dan kode etik.
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan.
Menjaga profesionalisme adalah menjaga aset kehidupan pribadi Anda. Saat Anda profesional maka status sosial pribadi pun akan ikut terangkat dengan sendirinya. Pilar penting dalam membangun etos kerja profesional yaitu achievement orientation.
Achievement dalam profesi seorang psikolog kenamaan "McClelland" menamakan teori ini dengan istilah N-ACH (Need for Achievement). Pribadi yang memiliki N-ACH dengan karakter yang tinggi dapat dicirikan dengan besarnya kecenderungan pribadi tersebut untuk selalu mencari tantangan dan memiliki kemandirian yang tinggi. Pribadi N-ACH mengandalkan kompetensinya dan usaha sendiri bukan keberuntungan. Pribadi N-ACH juga memiliki kekuatan "intrapersonal" yang baik sehingga dengan sendirinya memiliki kemampuan yang bagus dalam menetapkan tujuan.
Integritas di Lingkungan Kerja ala Dokter | Foto Komputer, Bisnis, Mengetik, Keyboard, Laptop, Dokter by pixabay.com |
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Pencapaian sebesar apapun tidak akan berarti kalau diraih dengan cara tidak benar apalagi sampai mengorbankan nilai moral dan integritas pribadi.
Integritas dapat dipahami dari makna huruf menjadi kata bermakna yaitu (I)krar, (N)iat, (T)abiat, (E)mosional, (G)una, (R)asional, (I)hsan, (T)awakkal, (A)manah, (S)abar. Jadi bila kata tersebut disusun kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka pemahaman INTEGRITAS adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan membangun (N)iat sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan kedewasaan (E)mosional agar memberi (G)una kedalam pikiran (R)asional dengan berbuat (I)hsan bakal memproleh kebaikan duniawi yang berlandaskan dengan (T)aqwa, (A)manah dan (S)abar. untuk bersikap dan berperilaku.
Orang-orang yang miskin integritas selalu mencari seribu satu cara untuk mengakali orang lain, dan bertindak tidak jujur buat keuntungan pribadi. Apalagi bila orang tersebut memiliki jabatan, kekuasaan, dan kesempatan, maka dia akan menjadi pribadi serakah yang tidak pernah kenyang.
Pribadi terintegritas tidak ada kepalsuan alam pikiran, suasana hati, ucapan, tindakan, dan sikap. Jati diri yang selalu konsisten dalam bertindak untuk melakukan apa yang benar melalui kejujuran diri sendiri.
Contoh integritas di tempat kerja
Sebagai contoh integritas di tempat kerja misalnya selepas jam pulang kantor tiba sedang Anda tinggal sendiri dan yang lainnya sudah pulang lebih dulu dan di dekat pintu keluar ruangan dimana bekerja Anda meilhat ada laptop tergeletak tanpa pada salah satu meja sebagai pribadi berintegritas tentu Anda akan mengabaikan apa yang sudah Anda lihat barusan sebagai lintasan pandangan yang tidak perlu di perbesar menjadi satu masalah baru sedangkan apabila Anda kurang berintegritas maka yang terjadi adalah kecamuk gejolak fikiran memberikan sinyal sejuta alasan kenapa Anda begitu penting untuk mengambil, menyimpan dan membawa laptop di meja dekat pintu pulang.
Mungkin di jual dan atau hanya di berikan ke saudara serumah.
Pribadi berintegritas tidak akan berani melakukan sedangkan pribadi yang kurang integritas akan selalu berani mengulangi melakukan.
Laptop yang tergeletak di meja tidaklah memiliki harga yang pantastis dan seberapa mahalpun masih dapat dibeli dengan uang sedang isi didalam laptop tersebut tidak dapat digambarkan nilainya dengan uang. Berupa arsip data dan informasi dari waktu ke waktu yang tidak dapat ditukar dengan hal apapun kecuali dengan informasi yang lain sebagai gantinya.
Hilangnya laptop dari meja kerja bukan masalah laptop, meja dan tempat kerja namun masalah data.
Ketika pribadi kurang integritas mengambil dan menyimpan laptop tersebut saat itu pula data – data perusahaan hilang dan kerugian yang di derita tidak dapat ditaksir dengan materi berupa uang. Pribadi kurang integritas tidak akan memikirkan hal ini karena Pribadi kurang integritas tidak memiliki tujuan dan kebiasaan baik.
Kebiasaan baik yang harus dilakukan secara sadar dan konsisten untuk menjadi pribadi berintegritas diantaranya :
- Berpikir positif
- Selalu menepati janji
- Memegang teguh komitmen dan bertanggungjawab
- Satu kata, satu perbuatan
- Menghargai waktu
- Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini
- Lakukan sesuatu secara benar walau sulit
- Bersikap jujur dan sopan terhadap diri sendiri dan orang lain
- Berusaha memperbaiki kesalahan
Pribadi kurang integritas melanggar kebiasaan pribadi yang baik dengan berlaku tidak jujur mengambil laptop yang bukan haknya. Pribadi yang tidak jujur akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan ditempat kerja. Baik itu dari atasan, teman, relasi dan kolega bisnis.
Memiliki integritas adalah memberikan komitmen terhadap diri sendiri.
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan "Tujuannya" sekalipun semua orang meninggalkannya.
Note :
Artikel ini saya publikasikan dari catatan pribadi pada note saya. Semoga banyak membantu dan mensolusikan bagi para pembaca.
0 Response to "Integritas di Lingkungan Kerja Adalah Pilihan Bukan Kewajiban"
Post a Comment